Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong seluruh hotel berbintang di Bali mencapai predikat minimal biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) bidang lingkungan. Dalam arahannya di Badung, Jumat (26/9), ia menyampaikan bahwa penilaian awal terhadap 229 hotel berbintang di Bali menunjukkan mayoritas masih berada pada peringkat merah. Hal ini menjadi sinyal perlunya perbaikan cepat, terutama dalam aspek pengelolaan sampah dan penerapan standar ramah lingkungan. “Hari ini kami memasukkan proper kepada seluruh perhotelan dengan kelas bintang dalam rangka penaatan. Kami ingin menyampaikan beberapa koreksi yang menjadi semangat kita untuk memperbaikinya sampai Desember 2025,” ujarnya. Target yang dipatok adalah agar seluruh hotel mampu naik kelas minimal ke predikat biru dalam tiga bulan mendatang, bahkan didorong hingga ke level hijau atau emas bagi yang sudah siap menerapkan prinsip keberlanjutan lebih luas.
Hanif menekankan bahwa perbaikan ini tidak hanya menyangkut kepatuhan regulasi, tetapi juga menjadi kebutuhan strategis untuk menjaga daya saing Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia. Ia menegaskan penyematan predikat Proper biru akan menjadi simbol bahwa hotel-hotel di Bali benar-benar berwawasan lingkungan, sejalan dengan tren global pariwisata berkelanjutan. “Kami ingin menyematkan hotel bapak ibu sebagai hotel berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan Proper minimal biru supaya memiliki kapasitas yang sama pada saat kita harus bertarung dengan pariwisata di negara lain,” tambahnya. Dengan adanya target ini, pemerintah berharap kalangan perhotelan dapat mempercepat langkah perbaikan, baik melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Ke depan, pencapaian ini diyakini akan memperkuat citra Bali tidak hanya sebagai destinasi wisata budaya dan alam, tetapi juga sebagai ikon pariwisata hijau yang siap bersaing di kancah internasional.


















