Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan pemerintah pusat melalui kementeriannya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur di sejumlah ruas jalan nasional yang terdampak banjir besar di Bali pada Rabu (10/9) lalu. Kepastian ini disampaikan usai dirinya meninjau langsung kondisi lapangan di wilayah Badung, Sabtu (20/9), di mana ditemukan 15 titik kerusakan dengan skala yang bervariasi mulai dari genangan banjir yang sempat menutup akses, kerusakan pada badan jalan, hingga jembatan yang terancam longsor. Dody menekankan bahwa perbaikan infrastruktur menjadi prioritas karena jalur-jalur tersebut merupakan urat nadi konektivitas antarkabupaten yang menopang aktivitas masyarakat, pariwisata, hingga distribusi logistik. “Kami menganggarkan sekitar Rp8 miliar untuk penanganan 15 titik ini, macam-macam ada kerusakan, rata-rata rusak lah, kami juga lakukan bersih-bersih,” ujarnya. Dengan alokasi dana tersebut, Kementerian PU menargetkan pekerjaan perbaikan dapat dilakukan secara cepat agar mobilitas warga dan roda perekonomian Bali tidak terganggu lebih lama.
Selain fokus pada perbaikan teknis, Menteri Dody juga menyoroti pentingnya langkah preventif untuk mencegah kerusakan lebih parah di kemudian hari. Menurutnya, banjir besar yang melanda Bali tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menjadi peringatan agar desain dan tata kelola infrastruktur lebih adaptif terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Ia menyebutkan, di beberapa titik longsor dan jalan tergerus air, tim lapangan tidak hanya melakukan pembersihan material, tetapi juga memperkuat struktur dengan teknologi konstruksi darurat sembari menyiapkan rencana permanen. Pemerintah pusat juga berkoordinasi erat dengan Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan penanganan dilakukan secara terpadu, mulai dari pembukaan akses darurat hingga rekonstruksi jangka menengah. Dody berharap dengan percepatan penanganan ini, kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap infrastruktur Bali tetap terjaga, sehingga pulau ini mampu pulih cepat dari dampak bencana sekaligus lebih tangguh menghadapi risiko serupa di masa depan.


















