Gubernur Bali Wayan Koster melaporkan perkembangan terbaru proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kunjungan di Ekowisata Batu Lumbang, Denpasar, Senin (13/10). Koster memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah memenuhi dua persyaratan utama yang diminta pemerintah pusat, yakni penyediaan lahan minimal 5 hektare dan jaminan pasokan sampah setidaknya 1.000 ton per hari. “Kami telah menyiapkan apa yang dipersyaratkan pemerintah pusat yaitu menyiapkan lahan seluas minimal 5 hektare dan memastikan produksi sampah minimum 1.000 ton per hari,” ujarnya.
Dalam paparannya di hadapan Menko IPK, Koster menjelaskan bahwa sumber utama pasokan sampah untuk PSEL akan berasal dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dua wilayah dengan volume timbulan sampah tertinggi di Bali. Pemprov Bali juga tengah menyusun regulasi daerah untuk mendukung pelaksanaan proyek strategis tersebut, yang diproses melalui skema Danantara. Setelah seluruh aspek administratif dan teknis siap, dokumen proyek akan diajukan ke kementerian terkait untuk tahap finalisasi dan implementasi. PSEL Bali diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk krisis persampahan sekaligus memperkuat ketahanan energi daerah melalui pemanfaatan energi terbarukan berbasis sampah. Proyek ini juga menjadi tonggak penting menuju Bali yang lebih bersih, mandiri energi, dan berkelanjutan.


















