Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa kondisi cuaca selama arus balik Lebaran 2025 di jalur penyeberangan Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Jembrana, Bali) dalam kondisi aman. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Ketapang, Kamis (3/4).
Dwikorita menjelaskan, hasil pemantauan melalui sistem teknologi dan satelit milik BMKG menunjukkan kondisi cuaca di lintasan tersebut berada dalam kategori aman, dengan nilai indeks keselamatan di atas 80.
“Sistem yang kami miliki mendeteksi puluhan kapal feri yang melintas, dan kondisinya rata-rata menunjukkan angka di atas 80. Itu artinya aman untuk pelayaran,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi gelombang laut yang relatif rendah, arus yang landai, dan kecepatan angin di bawah 10 knot menjadi faktor utama yang mendukung kelancaran dan keselamatan pelayaran selama arus balik Lebaran tahun ini.
BMKG juga menegaskan bahwa angka di bawah 50 baru dikategorikan berbahaya, sementara saat ini semua parameter berada jauh di atas ambang batas risiko tersebut. Ini memberi jaminan kenyamanan bagi para pemudik yang kembali ke Bali melalui jalur laut.
Meski kondisi saat ini tergolong kondusif, BMKG tetap melakukan pemantauan secara intensif selama 24 jam penuh, guna mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dwikorita mengimbau kepada pihak pelabuhan, operator kapal, serta para pemudik untuk tetap mengikuti informasi cuaca terbaru dari BMKG dan tetap memperhatikan keselamatan pelayaran.
Dengan kondisi cuaca yang mendukung serta antisipasi yang matang dari berbagai pihak, diharapkan proses arus balik melalui Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk bisa berjalan lancar, aman, dan tanpa hambatan berarti.