Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan Bali pada periode 6 hingga 9 Oktober 2025. Berdasarkan data prakiraan cuaca maritim, tinggi gelombang di Perairan Utara Bali diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter, sementara Perairan Selatan Bali berpotensi mengalami gelombang lebih tinggi, berkisar 2,5 hingga 4 meter. Kondisi tersebut berpotensi memengaruhi aktivitas pelayaran dan nelayan tradisional, terutama di wilayah-wilayah perairan terbuka. BMKG meminta masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi gelombang di atas 2,5 meter juga berisiko terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, serta perairan lepas Selatan Bali.
BMKG mengimbau para nelayan, operator kapal wisata, serta masyarakat pesisir agar menunda aktivitas melaut jika kondisi cuaca memburuk dan gelombang terus meningkat. Kapal-kapal kecil, terutama perahu nelayan dan kapal penyeberangan antarpulau, diminta lebih berhati-hati terhadap risiko ombak besar dan angin kencang yang sering menyertai peningkatan tinggi gelombang. Masyarakat juga disarankan untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik situs web maupun aplikasi digital, guna menghindari kecelakaan laut. Peringatan ini menjadi langkah preventif pemerintah untuk meminimalkan dampak kerugian dan menjaga keselamatan pelayaran di sekitar perairan Bali yang menjadi jalur strategis ekonomi dan pariwisata. Dengan meningkatnya aktivitas perikanan dan wisata bahari di musim ini, BMKG menegaskan pentingnya sinergi antara otoritas pelabuhan, nelayan, dan wisatawan untuk selalu mengutamakan keselamatan di laut.


















