Gotong royong kembali menjadi kekuatan utama warga Denpasar dalam memulihkan kota pascabanjir yang sempat melanda sejumlah titik vital, termasuk Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Pada Minggu (21/9), Pemerintah Kota Denpasar bersama DPRD, TNI-Polri, komunitas, dan masyarakat bahu-membahu membersihkan area terdampak banjir melalui sebuah aksi serentak yang sekaligus dirangkaikan dengan peringatan World Clean Up Day. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa memimpin langsung kegiatan tersebut, menegaskan bahwa kerja kolektif seluruh elemen adalah kunci percepatan pemulihan kota. Sejak pukul 07.00 WITA, ratusan peserta turun ke lapangan membawa perlengkapan sederhana mulai dari sekop, ember, hingga sarung tangan untuk membersihkan lingkungan, mengangkut sampah, serta menata kembali area pasar dan pemukiman. Aksi ini bukan hanya simbol pemulihan fisik, tetapi juga penguatan solidaritas sosial yang memperlihatkan betapa eratnya kebersamaan warga Denpasar dalam menghadapi musibah.
Gerakan serentak ini meluas hingga seluruh kecamatan di Kota Denpasar, di mana warga bersama aparat dan komunitas melakukan pembersihan di lingkungan masing-masing. Kehadiran TNI-Polri memastikan jalannya kegiatan berlangsung tertib dan aman, sementara DPRD serta perangkat daerah turut mengawasi kebutuhan logistik di lapangan. Bagi masyarakat, partisipasi dalam gotong royong bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga wujud kepedulian menjaga Denpasar agar tetap nyaman dan sehat. Momentum World Clean Up Day yang dirangkai dalam kegiatan ini semakin mempertegas komitmen Denpasar terhadap gerakan lingkungan global, menjadikan pemulihan pascabanjir sekaligus ajang refleksi pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian kota. Dengan semangat kebersamaan, Pemerintah Kota Denpasar optimistis aktivitas sosial-ekonomi dapat segera normal kembali, sementara aksi gotong royong ini menjadi teladan bahwa kekuatan solidaritas warga adalah fondasi utama membangun kota yang tangguh menghadapi bencana.
