DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi akan tetap berjalan meskipun tidak disebut secara eksplisit dalam daftar terbaru Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan Koster dalam konferensi pers di Denpasar pada Minggu (20/4).
Proyek tol sepanjang lebih dari 95 kilometer itu tetap menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di Bali dan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang menjadi rujukan utama arah kebijakan pembangunan nasional lima tahunan.
“Jadi pembiayaan untuk pembebasan lahan itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, sedangkan konstruksinya akan dilakukan oleh pihak swasta,” ujar Gubernur Koster. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mempercepat pembangunan tanpa membebani anggaran negara secara keseluruhan.
Pembangunan Tol Gilimanuk–Mengwi memiliki arti penting bagi konektivitas antardaerah di Pulau Bali. Tol ini akan menghubungkan wilayah barat Bali dengan pusat ekonomi di wilayah selatan, sehingga mempercepat distribusi barang dan jasa serta memangkas waktu tempuh perjalanan antarwilayah.
Gubernur Koster menyebut, meski tidak lagi dicantumkan secara eksplisit dalam PSN, posisi proyek ini tetap aman karena telah memiliki dasar kuat melalui perencanaan pembangunan nasional yang lebih luas dan komprehensif. Ia juga menekankan bahwa komunikasi dengan pemerintah pusat terus dilakukan guna menjamin kelancaran proyek.
“Tidak dicantumkan dalam PSN bukan berarti proyek ini dihentikan. Ini masih tetap jalan dan menjadi salah satu proyek utama kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali berbasis infrastruktur,” katanya.
Proyek ini sebelumnya sempat menuai perhatian publik setelah namanya tidak muncul dalam daftar PSN terbaru. Namun, Koster mengklarifikasi bahwa pembahasan internal sudah tuntas dan pelaksanaan tetap dilanjutkan dengan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
Lebih lanjut, Gubernur juga menyampaikan bahwa proses pembebasan lahan sudah mulai dijajaki dengan pendekatan kepada masyarakat yang lahannya terdampak. Sosialisasi akan terus dilakukan agar proyek ini dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari warga.
Tol Gilimanuk–Mengwi diharapkan tidak hanya mendukung kelancaran lalu lintas dan penguatan ekonomi lokal, tapi juga menjadi infrastruktur vital untuk mendorong pemerataan pembangunan antara Bali barat dan selatan yang selama ini memiliki kesenjangan dalam aksesibilitas dan pembangunan ekonomi.



















